Loading...

Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah

Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah - Hallo sahabat TUGAS BIDAN BIDAN CANTIK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel KEHAMILAN, Artikel LOWONGAN PEKERJAAN, Artikel PERSALINAN, Artikel RESEP, Artikel UMUM, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah
link : Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah

Baca juga


Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah

Loading...


Puting susu yang lecet, pecah-pecah, dan berdarah bukanlah efek samping yang normal dari proses menyusui. Menyusui seharusnya tidak menyakitkan lho Bun. Rasa sakit yang muncul merupakan tanda bahwa Anda mengalami masalah yang perlu diatasi.

Bunda bisa menemui konsultan laktasi sesegera mungkin jika puting susu Anda sudah mulai pecah-pecah dan berdarah. Sangatlah penting untuk mengidentifikasi dan mencari solusi dari kondisi yang terjadi agar Anda bisa terus melanjutkan menyusui dengan perasaan senang.

Alasan utama penyebab puting susu pecah-pecah dan berdarah adalah pelekatan yang tidak tepat, yang bisa menyebabkan sakit puting yang parah. Memperbaiki posisi menyusui bisa membantu proses penyembuhan puting yang pecah-pecah. Kadang perubahan posisi yang sedikit saja bisa membuat Anda merasa lebih baik. Konsultan laktasi bisa membantu Anda mencari tahu bagaimana seharusnya posisi bayi Anda saat melakukan pelekatan yang lebih baik.

Penggunaan pompa ASI yang tidak tepat juga bisa menyakiti atau merusak puting susu Anda. Misalnya, beberapa wanita salah menentukan pilihan daya hisap menjadi terlalu tinggi. Ditambah lagi, beberapa jenis pompa ASI memiliki pelindung payudara yang terlalu kecil.

Bunda bisa meminta konsultan laktasi untuk membantu Anda memimilih pompa ASI yang tepat dan menentukan ukuran pelindung payudara yang sesuai serta menunjukkan cara yang benar menggunakannya.

Jika si kecil mengalami thrush, yakni sejenis infeksi jamur di mulut, ia juga bisa menularkannya pada Anda, dan ini dapat mengakibatkan puting rusak dan terasa sakit. Tanda thrush pada ibu menyusui berupa rasa gatal, berwarna merah menyala, dan rasa sakit yang muncul selama atau setelah proses menyusui.

Puting Anda juga bisa pecah-pecah atau berdarah karena kulit yang sangat kering atau bila Anda mengalami eczema. Eczema bisa muncul berupa bagian kulit yang bersisik dan berwarna kemerahan disertai dengan rasa gatal dan sakit. Konsultasikan dengan seorang ahli kulit jika Anda mengira terkena eczema.

Kemungkinan lain, bayi Anda mungkin mengalami tongue tie. Ini berarti jaringan yang menghubungkan lidah pada dasar mulut terlalu pendek atau melebar terlalu jauh ke depan lidahnya. Salah satu tanda bayi Anda mengalami tongue tie, ia akan sering sekali berhenti tiba-tiba saat Anda menyusuinya.

Kondisi ini bisa menjadi masalah saat menyusui, temasuk menimbulkan rasa sakit pada puting susu, tapi tongue tie bisa dengan mudah diatasi dengan menjalani pembedahan minor. Dokter atau konsultan laktasi Anda akan memeriksa lidah bayi untuk mengatasi kondisi ini jika puting Anda terasa sakit.

Pastikan Bunda menghubungi seorang konsultan laktasi untuk mendapatkan bantuan. Ia bisa memberikan saran dan juga dukungan. Memang tidak semua saran yang diberikan akan sesuai untuk semua wanita, tapi berikut ini ada beberapa hal yang mungkin akan ia lakukan atau sarankan:

Saat menyusui:
 
  • Coba gunakan beberapa posisi menyusui yang berbeda. Anda bisa dapatkan posisi tertentu yang lebih mudah bagi bayi Anda untuk melakukan pelekatan dengan tepat, dan Anda merasa lebih nyaman dari posisi yang lain.

  • Periksa pelekatan bayi Anda. Posisi pelekatan yang paling baik adalah di tengah, dengan lebih banyak area areola di bawah puting masuk ke mulut bayi Anda.  Satu cara untuk mengetahui hal ini adalah dengan menarik garis antara hidung bayi dan puting sehingga gusi bagian bawahnya jauh dari dasar puting ketika ia membuka mulut. Saat mulutnya terbuka, peluk bayi Anda dengan cepat. Puting Anda harus jauh berada di belakang mulut bayi Anda.

  • Sebelum menyusui, gunakan kompres dingin untuk membuat area yang sakit menjadi mati rasa. Dingin bisa membantu menghilangkan rasa sakit, khususnya di saat pelekatan pertama, yang cenderung paling menyakitkan.

  • Lebih dulu menyusui pada sisi yang kurang terasa sakit. Bayi sering kali menyusu lebih lambat pada sisi yang kedua karena mereka sudah kurang merasa lapar.

Setelah menyusui:
 
  • Gunakan salep anti bakteri. Jika Anda memiliki luka yang terbuka, dokter atau konsultan laktasi akan menyarankan penggunaan salep yang bisa Anda peroleh dengan mudah di apotek atau melalui resep khusus.

  • Bersihkan puting susu Anda dengan lembut. Bila Anda mengalami puting pecah-pecah dan berdarah, bilas payudara setelah tiap kali menyusui dengan air untuk mengurangi resiko infeksi. Sekali sehari, gunakan sabun tanpa parfum dan tanpa anti bakteri untuk dengan perlahan membersihkan luka dan bilas dengan air hingga bersih. Jangan gunakan alkohol, lotion, atau parfum pada puting susu Anda.

  • Gunakan lanolin yang dibuat khusus untuk para ibu menyusui. Gosokkan sedikit salep ini pada puting setelah tiap kali menyusui. Pengobatan ini dapat menghilangkan rasa sakit dan membuat luka sembuh lebih cepat tanpa menimbulkan kudis pada kulit. Area yang terkena lanolin tidak perlu dicuci sebelum Anda menyusui.

  • Coba gunakan lembaran hydrogel yang khusus untuk penyembuhan puting yang sakit. Lembaran hydrogel bersifat menenangkan dan mempercepat proses penyembuhan.  Hindari menyentuh puting atau areola sebelum menggunakan hydrogel karena bakteri dari jari Anda bisa terjebak di dalamnya. Ganti hydrogel secara teratur.

  • Minum obat penghilang rasa sakit. Mengkonsumsi ibuprofen atau acetaminophen sekitar 30 menit sebelum menyusui bisa membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak pada puting susu Anda.

Jika menyusui terasa terlalu menyakitkan, Anda mungkin perlu berhenti menyusui si kecil untuk sementara waktu dan memompa ASI selama satu hingga beberapa hari untuk menyembuhkan puting susu Anda.

Konsultan laktasi Anda akan menunjukkan bagaimana cara menggunakan pompa dengan baik agar Anda bisa mengawetkan persediaan ASI dan menghindari kerusakan puting yang lebih parah. Luka Anda akan sembuh dengan cepat dan Anda akan menjadi lebih baik untuk kembali menyusui.

Konsultasikan pada dokter jika puting susu Anda yang pecah-pecah masih terasa sakit dan berdarah setelah 24 jam, atau jika Anda mengalami demam, peradangan, bernanah, atau tanda infeksi lainnya. Bakteri bisa masuk ke luka yang terbuka dan menyebabkan timbulnya infeksi payudara seperti mastitis.

Kondisi puting susu yang pecah-pecah atau berdarah tidak akan mengganggu bayi Anda. Ia kemungkinan akan menelan sebagian darah dari puting Anda dan akan keluar kembali di popoknya, tapi hal ini tidak berbahaya bagi si kecil.

Jika bayi Anda mengalami pelekatan yang buruk, ia mungkin tidak akan mendapat ASI yang cukup. Hal inilah yang menjadi alasan lain pentingnya memeriksakan diri ke konsultan laktasi.

Tapi Anda masih tetap bisa menyusui, Bunda. Saat Anda mengalami masalah ini dan mulai mengatasi penyebab kerusakan puting, Anda tetap bisa dan harus melanjutkan menyusui saat puting Anda sembuh.

Anda tidak perlu berhenti menyusui kecuali bila terlalu menyakitkan. Jika itu terjadi, Anda bisa memompa ASI untuk beberapa hari atau memberi puting susu Anda jeda istirahat dan Anda bisa memberi ASI melalui botol selama periode ini.
Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu yang baru melahirkan yaitu puting lecet saat menyusui. Hal ini paling sering disebabkan oleh cara menyusui yang salah karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara menyusui yang benar. Itulah kenapa, ini sering terjadi pada ibu-ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Selain itu kata kebanyakan orang tua, jenis kelamin anak juga menentukan. Pasalnya jika anaknya laki-laki maka risiko akan meningkat, sebaliknya jika anaknya perempuan maka kemungkinan puting lecet menjadi kecil. Alasannya anak laki-laki lebih kuat — saya tidak dapat memastikan kebenaran akan hal ini. Suatu luka atau lecet pada bagian tubuh tentu menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi, begitu juga pada puting yang lecet. Jika infeksi terjadi maka selain lecet akan disertai gejala lain seperti puting bengkak, kemerahan di kulit sekitarnya, sangat nyeri, bahkan tubuh menjadi demam (panas dingin). Oleh karena itu, puting lecet saat menyusui ini harus dirawat dengan baik agar jangan sampai terjadi infeksi. Jika penyebab puting lecet telah ditemukan dan diatasi, maka biasanya akan menyembuh sendiri dengan cepat. Namun, jika hal ini tidak terjadi, maka bisa menjadi lebih parah bahkan menimbulkan infeksi. Menyusui dengan puting lecet tentu terasa menyakitkan dan terkadang darah ikut keluar selama menyusui sehingga bayi ikut menelah darah itu. Jangan panik! Meskipun pendarahan terlihat menakutkan tapi ini tidak berbahaya bagi bayi Anda. Jadi masih cukup aman baginya untuk tetap menyusu. Berikut cara merawat dan mengatasi puting lecet saat menyusui : Mencari Penyebab Posisi menyusui yang tidak benar, masalah medis seperti infeksi atau dermatitis pada puting, atau masalah anatomi seperti tonuge-tie (lidah-dasi) pada bayi, atau penggunaan pompa ASI yang salah adalah contoh-contoh penyebab puting lecet saat menyusui. Penyebab tersering adalah cara menyusui yang tidak tepat dimana mulut bayi tidak meliputi seluruh putihng hingga areola, sehingga ia menggigit dibagian pangkal, tengah atau bahkan ujung puting . Memperbaiki teknik menyusui akan sangat berperan dalam penyembuhan puting lecet. Konsultasikan dengan bidan atau dokter bagaimana cara menyusui yang benar. puting lecet saat menyusui Penggunaan pompa payudara yang tidak benar juga bisa melukai atau membuat lecet puting. Jika dalam mulut atau lidah bayi memiliki sariawan, infeksi jamur di mulut (bercak putih), maka itu dapat menular pada Ibu, yang akan menyebabkan nyeri puting atau bahkan sampai lecet. Tanda-tanda jamur pada puting lecet saat menyusui termasuk gatal, memerah, mengkilap, dan puting terasa sakit selama atau setelah menyusui. Puting juga lecet atau bahkan sampai berdarah karena kulit kering yang parah atau jika ibu memiliki eksim. Eksim terlihat seperti bersisik, bercak merah pada kulit yang mungkin terasa gatal atau sakit. Jika demikian, periksalah ke dokter kulit. Penyebab lain adalah kelainan bawaan pada bayi seperti lidah dasi (tongue-tie), dimana jaringan di bawah lidah yang menghubungkan lidah ke dasar mulut pendek atau meluas terlalu jauh ke depan lidahnya. Cara Perawatan Di hari pertama saat Ibu menemukan puting lecet, istirahatkan untuk tidak disusui selama 12-24 jam agar memungkinkan proses penyembuhan. Terlebih dahulu gunakan puting sebelahnya yang tidak lecet, jika ASI terasa penuh pada puting yang lecet maka pemijatan atau pemerahan dapat dilakukan. Jaga selalu agar bayi tetap mendapatkan ASI. Pada saat pertama kali menyusui gunakan terlebih dahulu sisi puting yang sehat, baru kemudian yang lecet secara bertahap dan dalam waktu singkat, karena bayi sering menyusu lebih lembut pada ronde kedua karena mereka sudah tidak begitu lapar. Perhatikan perlekatan mulut bayi pada payudara, mulut harus meliputi sebagian besar areola (bagian payudara berwarna gelap di sekeliling puting), jadi jangan hanya sampai di ujung atau puting saja. Setelah selesai menyusui bersihkan puting susu dengan lembut. Gunakan kassa steril yang dicelupkan ke dalam air hangat yang bersih. Jangan menyentuh langsung puting yang lecet, apalagi ketika Ibu belum cuci tangan karena di khawatirkan akan membawa bakteri penyebab infeksi. Jika perlu gunakan salep laonilin khusus untuk puting yang lecet bagi Ibu menyusui Jika tidak tahan rasa sakitnya, minum obat penghilang rasa sakit. Obat ibuprofen atau acetaminophen (parasetamol) yang diminum sekitar 30 menit sebelum menyusui dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Jika menyusui terlalu menyakitkan, apalagi yang lecet kedua puting, maka Ibu mungkin perlu menghentikan menyusui dan memompa untuk satu atau dua hari agar memberi kesempatan untuk menyembuh. Periksakan ke dokter atau bidan, apabila puting lecet saat menyusui masih juga sakit dan mengalami pendarahan setelah 24 jam, atau jika mengalami demam, puting merah meradang, pembengkakan, darah mengalir deras, bernanah, atau tanda-tanda lain dari infeksi.
Bersumber dari: Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya | Mediskus
Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu yang baru melahirkan yaitu puting lecet saat menyusui. Hal ini paling sering disebabkan oleh cara menyusui yang salah karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara menyusui yang benar. Itulah kenapa, ini sering terjadi pada ibu-ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Selain itu kata kebanyakan orang tua, jenis kelamin anak juga menentukan. Pasalnya jika anaknya laki-laki maka risiko akan meningkat, sebaliknya jika anaknya perempuan maka kemungkinan puting lecet menjadi kecil. Alasannya anak laki-laki lebih kuat — saya tidak dapat memastikan kebenaran akan hal ini. Suatu luka atau lecet pada bagian tubuh tentu menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi, begitu juga pada puting yang lecet. Jika infeksi terjadi maka selain lecet akan disertai gejala lain seperti puting bengkak, kemerahan di kulit sekitarnya, sangat nyeri, bahkan tubuh menjadi demam (panas dingin). Oleh karena itu, puting lecet saat menyusui ini harus dirawat dengan baik agar jangan sampai terjadi infeksi. Jika penyebab puting lecet telah ditemukan dan diatasi, maka biasanya akan menyembuh sendiri dengan cepat. Namun, jika hal ini tidak terjadi, maka bisa menjadi lebih parah bahkan menimbulkan infeksi. Menyusui dengan puting lecet tentu terasa menyakitkan dan terkadang darah ikut keluar selama menyusui sehingga bayi ikut menelah darah itu. Jangan panik! Meskipun pendarahan terlihat menakutkan tapi ini tidak berbahaya bagi bayi Anda. Jadi masih cukup aman baginya untuk tetap menyusu. Berikut cara merawat dan mengatasi puting lecet saat menyusui : Mencari Penyebab Posisi menyusui yang tidak benar, masalah medis seperti infeksi atau dermatitis pada puting, atau masalah anatomi seperti tonuge-tie (lidah-dasi) pada bayi, atau penggunaan pompa ASI yang salah adalah contoh-contoh penyebab puting lecet saat menyusui. Penyebab tersering adalah cara menyusui yang tidak tepat dimana mulut bayi tidak meliputi seluruh putihng hingga areola, sehingga ia menggigit dibagian pangkal, tengah atau bahkan ujung puting . Memperbaiki teknik menyusui akan sangat berperan dalam penyembuhan puting lecet. Konsultasikan dengan bidan atau dokter bagaimana cara menyusui yang benar. puting lecet saat menyusui Penggunaan pompa payudara yang tidak benar juga bisa melukai atau membuat lecet puting. Jika dalam mulut atau lidah bayi memiliki sariawan, infeksi jamur di mulut (bercak putih), maka itu dapat menular pada Ibu, yang akan menyebabkan nyeri puting atau bahkan sampai lecet. Tanda-tanda jamur pada puting lecet saat menyusui termasuk gatal, memerah, mengkilap, dan puting terasa sakit selama atau setelah menyusui. Puting juga lecet atau bahkan sampai berdarah karena kulit kering yang parah atau jika ibu memiliki eksim. Eksim terlihat seperti bersisik, bercak merah pada kulit yang mungkin terasa gatal atau sakit. Jika demikian, periksalah ke dokter kulit. Penyebab lain adalah kelainan bawaan pada bayi seperti lidah dasi (tongue-tie), dimana jaringan di bawah lidah yang menghubungkan lidah ke dasar mulut pendek atau meluas terlalu jauh ke depan lidahnya. Cara Perawatan Di hari pertama saat Ibu menemukan puting lecet, istirahatkan untuk tidak disusui selama 12-24 jam agar memungkinkan proses penyembuhan. Terlebih dahulu gunakan puting sebelahnya yang tidak lecet, jika ASI terasa penuh pada puting yang lecet maka pemijatan atau pemerahan dapat dilakukan. Jaga selalu agar bayi tetap mendapatkan ASI. Pada saat pertama kali menyusui gunakan terlebih dahulu sisi puting yang sehat, baru kemudian yang lecet secara bertahap dan dalam waktu singkat, karena bayi sering menyusu lebih lembut pada ronde kedua karena mereka sudah tidak begitu lapar. Perhatikan perlekatan mulut bayi pada payudara, mulut harus meliputi sebagian besar areola (bagian payudara berwarna gelap di sekeliling puting), jadi jangan hanya sampai di ujung atau puting saja. Setelah selesai menyusui bersihkan puting susu dengan lembut. Gunakan kassa steril yang dicelupkan ke dalam air hangat yang bersih. Jangan menyentuh langsung puting yang lecet, apalagi ketika Ibu belum cuci tangan karena di khawatirkan akan membawa bakteri penyebab infeksi. Jika perlu gunakan salep laonilin khusus untuk puting yang lecet bagi Ibu menyusui Jika tidak tahan rasa sakitnya, minum obat penghilang rasa sakit. Obat ibuprofen atau acetaminophen (parasetamol) yang diminum sekitar 30 menit sebelum menyusui dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Jika menyusui terlalu menyakitkan, apalagi yang lecet kedua puting, maka Ibu mungkin perlu menghentikan menyusui dan memompa untuk satu atau dua hari agar memberi kesempatan untuk menyembuh. Periksakan ke dokter atau bidan, apabila puting lecet saat menyusui masih juga sakit dan mengalami pendarahan setelah 24 jam, atau jika mengalami demam, puting merah meradang, pembengkakan, darah mengalir deras, bernanah, atau tanda-tanda lain dari infeksi.
Bersumber dari: Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya | Mediskus
Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu yang baru melahirkan yaitu puting lecet saat menyusui. Hal ini paling sering disebabkan oleh cara menyusui yang salah karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara menyusui yang benar. Itulah kenapa, ini sering terjadi pada ibu-ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Selain itu kata kebanyakan orang tua, jenis kelamin anak juga menentukan. Pasalnya jika anaknya laki-laki maka risiko akan meningkat, sebaliknya jika anaknya perempuan maka kemungkinan puting lecet menjadi kecil. Alasannya anak laki-laki lebih kuat — saya tidak dapat memastikan kebenaran akan hal ini. Suatu luka atau lecet pada bagian tubuh tentu menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi, begitu juga pada puting yang lecet. Jika infeksi terjadi maka selain lecet akan disertai gejala lain seperti puting bengkak, kemerahan di kulit sekitarnya, sangat nyeri, bahkan tubuh menjadi demam (panas dingin). Oleh karena itu, puting lecet saat menyusui ini harus dirawat dengan baik agar jangan sampai terjadi infeksi. Jika penyebab puting lecet telah ditemukan dan diatasi, maka biasanya akan menyembuh sendiri dengan cepat. Namun, jika hal ini tidak terjadi, maka bisa menjadi lebih parah bahkan menimbulkan infeksi. Menyusui dengan puting lecet tentu terasa menyakitkan dan terkadang darah ikut keluar selama menyusui sehingga bayi ikut menelah darah itu. Jangan panik! Meskipun pendarahan terlihat menakutkan tapi ini tidak berbahaya bagi bayi Anda. Jadi masih cukup aman baginya untuk tetap menyusu. Berikut cara merawat dan mengatasi puting lecet saat menyusui : Mencari Penyebab Posisi menyusui yang tidak benar, masalah medis seperti infeksi atau dermatitis pada puting, atau masalah anatomi seperti tonuge-tie (lidah-dasi) pada bayi, atau penggunaan pompa ASI yang salah adalah contoh-contoh penyebab puting lecet saat menyusui. Penyebab tersering adalah cara menyusui yang tidak tepat dimana mulut bayi tidak meliputi seluruh putihng hingga areola, sehingga ia menggigit dibagian pangkal, tengah atau bahkan ujung puting . Memperbaiki teknik menyusui akan sangat berperan dalam penyembuhan puting lecet. Konsultasikan dengan bidan atau dokter bagaimana cara menyusui yang benar. puting lecet saat menyusui Penggunaan pompa payudara yang tidak benar juga bisa melukai atau membuat lecet puting. Jika dalam mulut atau lidah bayi memiliki sariawan, infeksi jamur di mulut (bercak putih), maka itu dapat menular pada Ibu, yang akan menyebabkan nyeri puting atau bahkan sampai lecet. Tanda-tanda jamur pada puting lecet saat menyusui termasuk gatal, memerah, mengkilap, dan puting terasa sakit selama atau setelah menyusui. Puting juga lecet atau bahkan sampai berdarah karena kulit kering yang parah atau jika ibu memiliki eksim. Eksim terlihat seperti bersisik, bercak merah pada kulit yang mungkin terasa gatal atau sakit. Jika demikian, periksalah ke dokter kulit. Penyebab lain adalah kelainan bawaan pada bayi seperti lidah dasi (tongue-tie), dimana jaringan di bawah lidah yang menghubungkan lidah ke dasar mulut pendek atau meluas terlalu jauh ke depan lidahnya. Cara Perawatan Di hari pertama saat Ibu menemukan puting lecet, istirahatkan untuk tidak disusui selama 12-24 jam agar memungkinkan proses penyembuhan. Terlebih dahulu gunakan puting sebelahnya yang tidak lecet, jika ASI terasa penuh pada puting yang lecet maka pemijatan atau pemerahan dapat dilakukan. Jaga selalu agar bayi tetap mendapatkan ASI. Pada saat pertama kali menyusui gunakan terlebih dahulu sisi puting yang sehat, baru kemudian yang lecet secara bertahap dan dalam waktu singkat, karena bayi sering menyusu lebih lembut pada ronde kedua karena mereka sudah tidak begitu lapar. Perhatikan perlekatan mulut bayi pada payudara, mulut harus meliputi sebagian besar areola (bagian payudara berwarna gelap di sekeliling puting), jadi jangan hanya sampai di ujung atau puting saja. Setelah selesai menyusui bersihkan puting susu dengan lembut. Gunakan kassa steril yang dicelupkan ke dalam air hangat yang bersih. Jangan menyentuh langsung puting yang lecet, apalagi ketika Ibu belum cuci tangan karena di khawatirkan akan membawa bakteri penyebab infeksi. Jika perlu gunakan salep laonilin khusus untuk puting yang lecet bagi Ibu menyusui Jika tidak tahan rasa sakitnya, minum obat penghilang rasa sakit. Obat ibuprofen atau acetaminophen (parasetamol) yang diminum sekitar 30 menit sebelum menyusui dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Jika menyusui terlalu menyakitkan, apalagi yang lecet kedua puting, maka Ibu mungkin perlu menghentikan menyusui dan memompa untuk satu atau dua hari agar memberi kesempatan untuk menyembuh. Periksakan ke dokter atau bidan, apabila puting lecet saat menyusui masih juga sakit dan mengalami pendarahan setelah 24 jam, atau jika mengalami demam, puting merah meradang, pembengkakan, darah mengalir deras, bernanah, atau tanda-tanda lain dari infeksi.
Bersumber dari: Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya | Mediskus
Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu yang baru melahirkan yaitu puting lecet saat menyusui. Hal ini paling sering disebabkan oleh cara menyusui yang salah karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara menyusui yang benar. Itulah kenapa, ini sering terjadi pada ibu-ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Selain itu kata kebanyakan orang tua, jenis kelamin anak juga menentukan. Pasalnya jika anaknya laki-laki maka risiko akan meningkat, sebaliknya jika anaknya perempuan maka kemungkinan puting lecet menjadi kecil. Alasannya anak laki-laki lebih kuat — saya tidak dapat memastikan kebenaran akan hal ini. Suatu luka atau lecet pada bagian tubuh tentu menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi, begitu juga pada puting yang lecet. Jika infeksi terjadi maka selain lecet akan disertai gejala lain seperti puting bengkak, kemerahan di kulit sekitarnya, sangat nyeri, bahkan tubuh menjadi demam (panas dingin). Oleh karena itu, puting lecet saat menyusui ini harus dirawat dengan baik agar jangan sampai terjadi infeksi. Jika penyebab puting lecet telah ditemukan dan diatasi, maka biasanya akan menyembuh sendiri dengan cepat. Namun, jika hal ini tidak terjadi, maka bisa menjadi lebih parah bahkan menimbulkan infeksi. Menyusui dengan puting lecet tentu terasa menyakitkan dan terkadang darah ikut keluar selama menyusui sehingga bayi ikut menelah darah itu. Jangan panik! Meskipun pendarahan terlihat menakutkan tapi ini tidak berbahaya bagi bayi Anda. Jadi masih cukup aman baginya untuk tetap menyusu. Berikut cara merawat dan mengatasi puting lecet saat menyusui : Mencari Penyebab Posisi menyusui yang tidak benar, masalah medis seperti infeksi atau dermatitis pada puting, atau masalah anatomi seperti tonuge-tie (lidah-dasi) pada bayi, atau penggunaan pompa ASI yang salah adalah contoh-contoh penyebab puting lecet saat menyusui. Penyebab tersering adalah cara menyusui yang tidak tepat dimana mulut bayi tidak meliputi seluruh putihng hingga areola, sehingga ia menggigit dibagian pangkal, tengah atau bahkan ujung puting . Memperbaiki teknik menyusui akan sangat berperan dalam penyembuhan puting lecet. Konsultasikan dengan bidan atau dokter bagaimana cara menyusui yang benar. puting lecet saat menyusui Penggunaan pompa payudara yang tidak benar juga bisa melukai atau membuat lecet puting. Jika dalam mulut atau lidah bayi memiliki sariawan, infeksi jamur di mulut (bercak putih), maka itu dapat menular pada Ibu, yang akan menyebabkan nyeri puting atau bahkan sampai lecet. Tanda-tanda jamur pada puting lecet saat menyusui termasuk gatal, memerah, mengkilap, dan puting terasa sakit selama atau setelah menyusui. Puting juga lecet atau bahkan sampai berdarah karena kulit kering yang parah atau jika ibu memiliki eksim. Eksim terlihat seperti bersisik, bercak merah pada kulit yang mungkin terasa gatal atau sakit. Jika demikian, periksalah ke dokter kulit. Penyebab lain adalah kelainan bawaan pada bayi seperti lidah dasi (tongue-tie), dimana jaringan di bawah lidah yang menghubungkan lidah ke dasar mulut pendek atau meluas terlalu jauh ke depan lidahnya. Cara Perawatan Di hari pertama saat Ibu menemukan puting lecet, istirahatkan untuk tidak disusui selama 12-24 jam agar memungkinkan proses penyembuhan. Terlebih dahulu gunakan puting sebelahnya yang tidak lecet, jika ASI terasa penuh pada puting yang lecet maka pemijatan atau pemerahan dapat dilakukan. Jaga selalu agar bayi tetap mendapatkan ASI. Pada saat pertama kali menyusui gunakan terlebih dahulu sisi puting yang sehat, baru kemudian yang lecet secara bertahap dan dalam waktu singkat, karena bayi sering menyusu lebih lembut pada ronde kedua karena mereka sudah tidak begitu lapar. Perhatikan perlekatan mulut bayi pada payudara, mulut harus meliputi sebagian besar areola (bagian payudara berwarna gelap di sekeliling puting), jadi jangan hanya sampai di ujung atau puting saja. Setelah selesai menyusui bersihkan puting susu dengan lembut. Gunakan kassa steril yang dicelupkan ke dalam air hangat yang bersih. Jangan menyentuh langsung puting yang lecet, apalagi ketika Ibu belum cuci tangan karena di khawatirkan akan membawa bakteri penyebab infeksi. Jika perlu gunakan salep laonilin khusus untuk puting yang lecet bagi Ibu menyusui Jika tidak tahan rasa sakitnya, minum obat penghilang rasa sakit. Obat ibuprofen atau acetaminophen (parasetamol) yang diminum sekitar 30 menit sebelum menyusui dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Jika menyusui terlalu menyakitkan, apalagi yang lecet kedua puting, maka Ibu mungkin perlu menghentikan menyusui dan memompa untuk satu atau dua hari agar memberi kesempatan untuk menyembuh. Periksakan ke dokter atau bidan, apabila puting lecet saat menyusui masih juga sakit dan mengalami pendarahan setelah 24 jam, atau jika mengalami demam, puting merah meradang, pembengkakan, darah mengalir deras, bernanah, atau tanda-tanda lain dari infeksi.
Bersumber dari: Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui dan Mencegahnya | Mediskus


Demikianlah Artikel Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah

Sekianlah artikel Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah dengan alamat link https://tugasbidancantik.blogspot.com/2017/02/cara-mengatasi-puting-susu-pecah-pecah.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Mengatasi Puting Susu Pecah-Pecah dan Berdarah"

Post a Comment